Mengenal Desain Produk: Fungsi, Tujuan, Jenis, dan Prosesnya
img
  • 107x Dilihat
  • Desain Grafis
  • 10 Jul 2024

Apa yang kamu pikir saat mendengar istilah desain produk? Proses perancangan sebuah produk? Packaging? Semuanya betul, namun belakangan ini hal tersebut mulai merambah ke dunia digital. Apakah sebuah produk digital dapat dijadikan solusi dan pemecah masalah yang terjadi di publik? Tentu saja bisa. Yuk, Sahabat WANTeknologi, kita cari tahu apa itu desain produk sebenarnya.

Daftar Isi:

 1. Definisi Desain Produk
 2. Fungsi dan Tujuan Desain Produk
 3. Proses Desain Produk

Desain produk merupakan sebuah proses dalam mengidentifikasi peluang pasar, mencari tahu sumber permasalahan, menciptakan jalan keluar dari masalah tersebut, dan meminta validasi dari audiens.

Untuk menyelesaikan sebuah masalah, dibutuhkan sebuah metode yang disebut design thinking.

David Kelley dan Tim Brown dari IDEO, sebagaimana dikutip dari Smashing Magazine menyatakan bahwa design thinking adalah salah satu cara pendekatan yang paling populer dalam menciptakan sebuah produk.

Baca Juga: 6 Alasan Mengapa Desain Grafis Penting untuk Bisnis

Seorang desainer yang baik akan menerapkan design thinking dalam sebuah produk desain baik itu produk digital maupun produk fisik.

Hal ini dikarenakan desain produk fokus terhadap end-to-end product development bukan hanya sekadar fase merancang saja.

Merancang sebuah produk tidak selalu mengenai business thinking. Dapat dilihat adanya perbedaan mengenai business thinking dan design thinking.

Design thinking memiliki proses yang lebih kompleks dibandingkan dengan business thinking.

Dalam design thinking, masalah yang relevan akan dipikirkan dan diproses untuk menjadi sebuah solusi. Maka dari itu, sebelum membuat desain produk akan dilakukan langkah panjang terlebih dahulu.

Dalam membuat sebuah produk, desainer harus mengetahui tujuan dari sebuah bisnis yang ia kerjakan. Untuk mengetahuinya, desainer dapat memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Masalah apa yang akan kita selesaikan?
2. Siapa yang memiliki masalah ini?
3. Apa yang mau kita capai?
Menjawab ketiga pertanyaan krusial di atas akan membantu para desainer mengerti user experience dari keseluruhan produk baik dari interaksi sampai bentuk visual dari sebuah produk yang akan dibuat.

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, desainer akan mampu dan menimbang kembali apakah product design yang dikerjakan bernilai dalam menyelesaikan masalah.

Sesuai yang sudah dijelaskan di atas, desain produk merupakan sebuah proses panjang sebelum sampai ke produk final. Dilansir dari Invision App, ada beberapa proses yang harus dilakukan. Di antaranya adalah:

1. Menetapkan visi produk
Sebelum proses desain dimulai, kamu harus mengetahui terlebih dahulu mengapa kamu ingin mengusahakan adanya produk ini.

Membuat strategi dan visi produk akan membantu memberikan arahan kepada semua anggota tim yang terlibat.

Pembuatan visi dan strategi ini dapat dibuat sederhana dengan menuliskan pengertian umum apa yang ingin kamu usahakan serta alasannya.

2. Mengadakan riset produk
Setelah visi dan juga strategi produk sudah terkumpul, kumpulkan user dan lakukan riset pada pasar untuk menginformasikan keputusan produk.

Melakukan riset produk lebih awal akan membantumu untuk menghemat waktu dan sumber jika nantinya masih ada perubahan-perubahan yang perlu dilakukan. Contoh dari riset produk adalah interview, survei, dan riset pasar.

3. Brainstorming dan membuat ide
Berdasarkan riset yang sudah kamu lakukan, saatnya untuk melakukan brainstorming dengan bertukar pikiran bersama setiap anggota tim.

Brainstorming yang dilakukan meliputi: tujuan dari proyek dan solusi apa yang bisa diberikan kepada customer untuk menyelesaikan masalahnya.

Kamu bisa menggunakan berbagai macam teknik untuk mengumpulkan berbagai ide seperti sketching, wireframing atau membuat storyboard.

4. Pembuatan prototipe
Dalam tahap ini, kamu sudah harus mengetahui apa yan ingin kamu bangun dan ciptakan.

Dalam proses ini, kamu juga sudah memulai untuk menciptakan sebuah solusi dan menginteplementasikan konsepnya ke dalam sebuah prototipe.

Prototipe bertujuan agar kamu bisa mencobanya sebelum produk selesai dibuat dan melihat respons dari user sebelum melangkah ke langkah selanjutnya.

Kamu bisa membuat prototipe sederhana maupun prototipe dengan ketelitian yang tinggi, tergantung respons yang kamu inginkan dari user.

5. Tes pasar dan validasi
Dalam product design di tahap ini, kamu menggunakan prototipe yang sudah kamu buat untuk diluncurkan dan dites ke publik.

Jika kamu menggunakan prototip dengan ketilitian tinggi, kamu bisa menyelami respons user dari segi kegunaan dan workflow.

Sedangkan prototipe sederhana memungkinkanmu untuk memvalidasi seluruh konsep rancangan produk.

Penggunaan prototipe sederhana juga bisa kamu gunakan untuk memantapkan terlebih dahulu respons dari para user dari segi konsep.

Hal ini bisa membantumu masuk ke tahap selanjutnya kamu bisa membuat prototipe dengan ketelitian lebih tinggi untuk memvalidasi kembali kegunaan dari produk.

Walaupun akan lebih memakan waktu, cara ini akan lebih efisien dibandingkan harus melakukan perbaikan berkali-kali.

6. Peluncuran
Jika kamu sudah mendapatkan hasil yang kmu inginkan dari percobaan kegunaan, mulailah bekerja dengan developer untuk membuat produknya.

Kamu juga akan bekerjasama dengan tim marketing untuk bekerjasama dalam peluncuran produk yang sudah kamu buat.

Sebelum peluncuran ke publik, pastikan semua pesan dan nilai yang akan diberikan dari produkmu sudah sesuai, konsisten, dan akurat.

7. Aktivitas setelah peluncuran
Sebuah produk tidak selesai dalam tahap peluncuran. Agar produkmu terus digunakan dan diingat oleh para user ada proses yang harus terus-menerus kamu lakukan.

Kamu akan bekerja untuk mengerti bagaimana cara berinteraksi dengan customer, mengadakan percobaan lagi, serta mendengarkan segala keluhan dan review dari setiap user.

Perubahan atau update bisa saja dilakukan lagi setelah produk sudah diluncurkan. Hal ini tentunya untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dibuat serta menjadi one-stop-solution bagi penggunanya.

Jika Anda ingin memanfaatkan kekuatan desain grafis profesional untuk bisnis Anda, hubungi WANTeknologi , studio desain kemasan dan merek terkemuka yang telah memenangkan penghargaan. Kunjungi situs web kami dan jelajahi layanan desain grafis kami untuk meningkatkan kehadiran visual merek Anda di pasar. 

Related Post